Basuki Tegur Walkot Jakbar Terkait Salah Bongkar Bangunan
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menegur keras Wali Kota Jakarta Barat Anas Efendi terkait adanya pengaduan salah bongkar rumah warga.
Pak Wali, kamu bongkar-bongkar rumah orang salah alamat lagi. Ini ada pengaduan warga, saya lihat kamu ngaco
Basuki menerima pengaduan warga yang langsung datang ke Balai Kota DKI Jakarta, di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (22/9) pagi. Usai mendapat penjelasan dan melihat bukti dari warga, Basuki pun langsung menelpon Anas.
"Pak Wali, kamu bongkar-bongkar rumah orang salah alamat lagi. Ini ada pengaduan warga, saya lihat kamu ngaco. Nanti urus sama orang saya ini, tanyain sama dia yang mana. Sertifikatnya di mana, yang dibongkar dimana," tegas Basuki.
Sudinparbud Jakbar Berikan Penghargaan ke Pengusaha PariwisataBasuki meminta kepada Anas agar tidak berpihak pada sebagian kalangan saja. Dirinya mencatat di Jakarta Barat paling banyak pengaduan masyarakat. "Sering, di Jakarta Barat pa
ling banyak masalah, banyak laporan kepada wali kota dia banyak main tanah lah, belain orang nggak bener lah. Kami lagi cari buktinya nih," ujarnya.Basuki mengaku jika terus bermasalah maka dirinya akan mempertimbangkan untuk penggantian Wali Kota Jakarta Barat. Tetapi karena sedang berjalan proses pemilihan kepala daerah pihaknya tidak dapat melakukan penggantian pejabat. Hal itu sesuai dengan aturan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Sanksinya paling pecat. Tapi Mendagri kirim surat, enam bulan sebelum pemilihan penetapan sampai sudah dilantik enam bulan nggak boleh dipecat," tuturnya.
Kendati demikian pihaknya tidak akan tinggal diam. Kasus ini akan terus diproses secara hukum. Jika terbukti bersalah maka akan langsung dipidanakan. "Kami buktikan saja, mesti diperiksa, nanti kalau dia masalah kriminal dan memang dia salah kami pidanakan. Kalau pidana copot otomatis, pakai Plt," ucapnya.
Sementara itu, jika terbukti ada kesalahan membongkar bangunan, Basuki meminta kepada Anas untuk mengganti bangunan yang dibongkar. "Kalau benar salah bongkar, suruh ganti dong. Kalau memang terbukti suruh wali kotanya lah. Kaya begitu dia," tandas Basuki.